Jumat, 06 September 2019

Perjalanan hidup AW

Perjalanan hidup manusia
Nama saya Abdul Wahib, anak ke 6 dari sebelas bersaudara, tahun 1962 saya dilahirkan di sebuah desa bernama Giri, kecamatan Kebomas kabupaten, dibesarkan dengan kemiskinan dan fitnah stiqma anak PKI oleh masyarakat waktu itu dan juga mungkin sekarang pun demikian stiqma masih dilekatkan tetapi secara terang-terangan, tapi rupanya hinaan stiqma anak PKI tidak menjadikan saya putus asa dan menyerah tetapi tetap berjalan dengan tertatih-tatih menjadi manusia yang peduli.
Sewaktu kecil saya pernah diusir oleh mantu guru ngaji karena berangkat kepagian atau terlalu pagi, ikut belajar ngaji di mushola terdekat diusir oleh orang lain plus mantu guru ngaji, terpaksa saya berhenti tidak mengaji sampai dewasa dan hanya bisa baca jus Amma, surat Yasin dan surat Al Baqarah sampai ayat 86.
Ketika hendak kelulusan di SMA Muhammadiyah 1 Gresik tahun 1982, ada satu keharusan bahwa setiap siswa diuji baca Al Quran dan saya dapat bagian surat Al Mulk atau awal jus 29, dan saya tidak bisa baca akhirnya guru itu mengatakan kepada saya dalam bahasa Jawa"wong giri kok dak ISO ngaji" (orang giri kok tidak bisa baca Al Quran)
Ucapan itu terus yang tersimpan dalam memori internal saya dan menjadi driver sehingga berangan-angan besok kalau sudah pensiun saya akan belajar ngaji, tapi niat petunjuk lebih cepat datang di 2009 dan saya mulai belajar ngaji mandiri di kantor disela-sela waktu kerja, oleh anak buah saya dikatakan "Pak Wahib mau jadi ustadz kah kok belajar ngaji", saya diam dan terus belajar selama setahun akhir 2010 baru baca Al Quran dan belum baik dan benar, akhirnya tahun 2011 dapat umroh gratis dari perusahaan dan saat saya gunakan kesempatan untuk berfoto di roudho dengan bunyi doa"Ya Allah mudahkan lidahku membaca firman-Mu" dan doa itu dikabulkan sehingga setelah umrah saya bisa baca Al Quran lebih baik dan benar tapi untuk menghafal kelihatan tidak terkabul karena faktanya saya bisa menghafal secara keseluruhan, hanya bisa surat tertentu untuk memenuhi rukun shalat.
Tahun 2005 padahal sudah berangkat haji tetapi mengapa tidak terbesit untuk berdoa agar bisa ngaji, ya sekali lagi hidayah mungkin belum masuk ke nuraniku.
Sekarang saya sudah bisa baca Al Quran dan belajar mandiri mengenai kristologi dan dan terus pernah terbesit hendak murtad, ya itulah kalau semua dilakukan secara sendiri maka setan akan membisikkan secara halus kenapa sampai terbesit untuk murtad, maaf tidak saya tulis disini, hanya saya pernah gila dalam sadar karena kondisi lingkungan kerja, dan tahap hidayah waktu hanya haji dengan niat taubat agar dosa diampuni Allah.
Sekarang saya sudah pensiun dengan kondisi punya rumah empat unit tipe 45 dan harta lainnya, sesungguhnya saya memiliki kompetensi trading forex tetapi karena trading forex dan serupanya itu haram maka saya tidak jalankan, sehari-harinya saya belajar kristologi secara mandiri dan membandingkan dengan Al Quran serta mengkaitkan dengan manajemen strategi karena saya master degree dan telah ada 30 topik kajian, saya juga tidak pandai hanya biasa kebanyakan buktinya bisa sekolah di swasta doang, 30 kajian tersebut siap saya presentasikan, mungkin ada yang berminat